Monday, April 23, 2012
Friday, April 20, 2012
OLD SKOOL HIPHOP
Babby Look at me, mama love you
and i know you aint look boy no more but you always be my baby
seems like only yesterday i was holding you in my arms now look at you now Biggie
i always tought you , that you can have what ever you dream
i want you to hold your dream.. hold in real tight
cause sky is the limit - Notorious B.I.G (Sky is the limit)
Biggie came from ashy to classy
Setelah sekian lama tidak mendengarkan musik Hip Hop versi Oldskool macam Biggie Small, Tupac, Nas, Cypress Hill,Wu-tang Clan, Big Pun, Dr. Dre, Snoop, Ice Cube etc.
semua artis diatas berawal dari ashy to classy. siapa yang tidak kenal dengan Notorious BIG aka. Biggie Smalls dengan nama asli Christopher George Latore Wallace.
1989 arrested on Weapon charges in Brooklyn
1990 arrested on a violation of his probation
arrested for dealing crack cocaine. hi spent nine month behind bars
Discography :
1994 : Ready To Die
1997 : Life After Death
1999 : Born Again
and i know you aint look boy no more but you always be my baby
seems like only yesterday i was holding you in my arms now look at you now Biggie
i always tought you , that you can have what ever you dream
i want you to hold your dream.. hold in real tight
cause sky is the limit - Notorious B.I.G (Sky is the limit)
Biggie came from ashy to classy
Setelah sekian lama tidak mendengarkan musik Hip Hop versi Oldskool macam Biggie Small, Tupac, Nas, Cypress Hill,Wu-tang Clan, Big Pun, Dr. Dre, Snoop, Ice Cube etc.
semua artis diatas berawal dari ashy to classy. siapa yang tidak kenal dengan Notorious BIG aka. Biggie Smalls dengan nama asli Christopher George Latore Wallace.
1989 arrested on Weapon charges in Brooklyn
1990 arrested on a violation of his probation
arrested for dealing crack cocaine. hi spent nine month behind bars
Discography :
1994 : Ready To Die
1997 : Life After Death
1999 : Born Again
Thursday, March 29, 2012
Berikut Data dan Perhitungan Kenapa BBM tidak Boleh Naik -- data dari Kwik Kian Gie
Mobil terbakar di Jl. diponegoro pada saat Demo menolak Kenaikan BBM
Kebohongan Besar Pemerintah Mengenai BBM
Kepada masyarakat diberikan gambaran bahwa setiap kali harga minyak mentah di pasar internasional meningkat, dengan sendirinya pemerintah harus mengeluarkan uang ekstra, dengan istilah “untuk membayar subsidi BBM yang membengkak”.
Harga minyak mentah di pasar internasional selalu meningkat. Sebabnya karena minyak mentah adalah fosil yang tidak terbarui (not renewable). Setiap kali minyak mentah diangkat ke permukaan bumi, persediaan minyak di dalam perut bumi berkurang. Pemakaian (konsumsi) minyak bumi sebagai bahan baku BBM meningkat terus, sehingga permintaan yang meningkat terus berlangsung bersamaan dengan berkurangnya cadangan minyak di dalam perut bumi. Hal ini membuat bahwa permintaan senantiasa meningkat sedangkan berbarengan dengan itu, penawarannya senantiasa menyusut.
Sejak lama para pemimpin dan cendekiawan Indonesia berhasil di-“brainwash” dengan sebuah doktrin yang mengatakan : “Semua minyak mentah yang dibutuhkan oleh penduduk Indonesia harus dinilai dengan harga internasional, walaupun kita mempunyai minyak mentah sendiri.” Dengan kata lain, bangsa Indonesia yang mempunyai minyak harus membayar minyak ini dengan harga internasional.
Harga BBM yang dikenakan pada rakyat Indonesia tidak selalu sama dengan ekuivalen harga minyak mentahnya. Bilamana harga BBM lebih rendah dibandingkan dengan ekuivalen harga minyak mentahnya di pasar internasional, dikatakan bahwa pemerintah merugi, memberi subsidi untuk perbedaan harga ini. Lantas dikatakan bahwa “subsidi” sama dengan uang tunai yang harus dikeluarkan oleh pemerintah, sedangkan pemerintah tidak memilikinya. Maka APBN akan jebol, dan untuk menghindarinya, harga BBM harus dinaikkan.
Pikiran tersebut adalah pikiran yang sesat, ditinjau dari sudut teori kalkulasi harga pokok dengan metode apapun juga. Penyesatannya dapat dituangkan dalam angka-angka yang sebagai berikut.
Harga bensin premium yang Rp. 4.500 per liter sekarang ini ekuivalen dengan harga minyak mentah sebesar US$ 69,50 per barrel. Harga yang berlaku US$ 105 per barrel. Lantas dikatakan bahwa pemerintah merugi US$ 35,50 per barrel. Dalam rupiah, pemerintah merugi sebesar US$ 35,50 x Rp. 9.000 = Rp. 319.500 per barrel. Ini sama dengan Rp. 2009, 43 per liter (Rp. 319.500 : 159). Karena konsumsi BBM Indonesia sebanyak 63 milyar liter per tahun, dikatakan bahwa kerugiannya 63 milyar x Rp. 2009,43 = Rp. 126,59 trilyun per tahun. Maka kalau harga bensin premium dipertahankan sebesar Rp. 4.500 per liter, pemerintah merugi atau memberi subsidi sebesar Rp. 126,59 trilyun. Uang ini tidak dimiliki, sehingga APBN akan jebol.
Pikiran yang didasarkan atas perhitungan di atas sangat menyesatkan, karena sama sekali tidak memperhitunkan kenyataan bahwa bangsa Indonesia memiliki minyak mentah sendiri di dalam perut buminya.
Pengadaan BBM oleh Pertamina berlangsung atas perintah dari Pemerintah. Pertamina diperintahkan untuk mengadakan 63 milyar liter bensin premium setiap tahunnya, yang harus dijual dengan harga Rp. 4.500 per liter. Maka perolehan Pertamina atas hasil penjualan bensin premium sebesar 63.000.000.000 liter x Rp. 4.500 = Rp. 283,5 trilyun.
Pertamina disuruh membeli dari:
Pemerintah 37,7808 milyar liter dengan harga Rp. 5.944/liter = Rp. 224,5691tr Pasar internasional 25,2192 milyar liter dengan harga Rp. 5.944/liter = Rp. 149,903 tr Jumlahnya 63 milyar liter dengan harga Rp. 5.944/liter = Rp. 374,4721 tr Biaya LRT 63 milyar liter @Rp. 566 Rp. 35,658 tr Jumlah Pengeluaran Pertamina Rp. 410,13 tr Hasil Penjualan Pert 63 milyar liter @ Rp. 4.500 Rp. 283,5 tr PERTAMINA DEFISIT/TEKOR/KEKURANGAN TUNAI Rp. 126,63 tr.
Tabel di atas menunjukkan bahwa setelah menurut dengan patuh apa saja yang diperintahkan oleh
Pemerintah, Pertamina kekurangan uang tunai sebesar Rp. 126,63 trilyun. Pemerintah menambal defisit tersebut dengan membayar tunai sebesar Rp. 126,63 trilyun yang katanya membuat jebolnya APBN, karena uang ini tidak dimiliki oleh Pemerintah.
Ini jelas bohong di siang hari bolong. Kita lihat baris paling atas dari Tabel denga huruf tebal (bold), bahwa Pemerintah menerima hasil penjualan minyak mentah kepada Pertamina sebesar Rp. 224,569 trilyun. Jumlah penerimaan oleh Pemerintah ini tidak pernah disebut-sebut. Yang ditonjol-tonjolkan hanya tekornya Pertamina sebesar Rp. 126,63 trilyun yang harus ditomboki oleh Pemerintah.
Kalau jumlah penerimaan Pemerintah dari Pertamina ini tidak disembunyikan, maka hasilnya adalah:
• Pemerintah menerima dari Pertamina sejumlah
Rp. 224,569 trilyun
• Pemerintah menomboki tekornya Pertamina sejumlah
(Rp. 126,63 trilyun)
• Per saldo Pemerintah kelebihan uang tunai sejumlah
Rp. 97,939 trilyun
Perhitungan selengkapnya dapat di-download di http://kwikkiangie.com/v1/wp-content/uploads/2012/03/Rincian_Perhitungan_BBM_Maret_2012.pdf
Subscribe to:
Posts (Atom)